Kinerja Keuangan yang Mumpuni
Berbicara mengenai kinerja keuangan, Apple selalu mampu menunjukkan taringnya. Pasalnya, kinerja penjualan Apple terbilang cukup stabil dan malahan bisa tumbuh fantastis jika terjadi peluncuran produk baru.
Salah satu bukti kekuatan penjualan Apple terjadi pada kuartal II 2009. Pada masa tersebut, perusahaan sukses membukukan penjualan sebesar US$28,6 miliar atau meroket tiga kali lipat dari US$9,08 miliar di periode yang sama setahun sebelumnya. Hal itu terjadi berkat kemunculan iPhone dan iPad seri pertama.
Analis beranggapan, kunci kesuksesan penjualan Apple terletak pada produk-produknya yang canggih. Bahkan, investor punya keniscayaan bahwa produk-produk Apple kini sudah menjadi kebutuhan primer masyarakat modern.
Di samping itu, Apple pun kini sudah memiliki fans garis keras, yang kerap disebut Apple Fanboy, yang selalu siap memborong produk-produk terbarunya.
Zaman dahulu, masyarakat mungkin tak terpikir untuk memiliki tablet pintar yang beroperasi layaknya komputer canggih. Selain itu, mereka juga mungkin tak terpikir untuk memiliki komputer jinjing yang lebih ringan dari sebuah buku. Nah, Apple mewujudkan seluruh impian itu dan inilah yang menjadi daya pikat utama perusahaan di mata investor.
Melalui inovasi produk, Apple menciptakan pasar bagi produk yang sebelumnya nihil di pasaran. Sehingga, perusahaan mampu menjadi pemain utama di pasar tersebut tanpa kompetitor sama sekali.
Terlebih, komitmen Apple untuk inovasi tidak main-main. Sepanjang sembilan bulan di 2022, misalnya, perusahaan diketahui menggelontorkan US$19,49 miliar hanya untuk urusan riset dan pengembangan.
Strategi Dalam Melakukan Withdraw Saham
Meskipun bisa dilakukan kapan saja, namun Smart People dianjurkan untuk memiliki strategi sendiri dalam melakukan withdraw saham. Selain untuk meminimalisir biaya yang dikeluarkan untuk keperluan pencairan dana, strategi withdraw juga akan bisa menghindarkan Smart People dari risiko kerugian. Simak berikut ini strategi terkait kapan waktu yang baik untuk melakukan withdraw saham.
Pelaku trading atau investasi saham yang sudah lama bergelut di bidang ini pada umumnya menetapkan target harga saham saat melakukan pembelian saham. Nah, target harga saham yang sudah ditetapkan ini bisa menjadi acuan nantinya untuk menjual saham tersebut dan memperoleh imbal yang memang diinginkan.
Saat target harga saham sudah tercapai dan penjualan saham sudah dilakukan, imbal yang diperoleh dan disimpan di akun trading bisa dicairkan ke rekening bank. Salah satu kesalahan yang kerap dilakukan oleh orang-orang adalah tak melakukan withdraw saat target harga saham tercapai, padahal ada 2 kemungkinan yang bisa terjadi yaitu harga makin naik atau malah turun.
Pencairan dana atau withdraw saham juga direkomendasikan untuk dilakukan saat valuasi saham sedang tinggi. Seperti yang Smart People ketahui, pasar saham sifatnya sama sekali tak bisa ditebak. Terkadang ada saham yang overvalued atau harga pasarnya melebihi nilai wajarnya, serta ada juga saham undervalued atau harga pasarnya rendah dibanding harga wajarnya.
Usahakanlah untuk menjual saham saat valuasinya masih tinggi. Jangan terlalu berharap akan terus terjadi kenaikan valuasi dan mempertahankan saham tersebut, karena tak ada yang tahu kapan valuasi saham itu akan terjun. Setelah menjual saham tersebut, Smart People bisa cairkan dana ke rekening bank.
Tak semua investasi saham akan berakhir dengan indah dan sesuai dengan keinginan. Nah, saat Smart People sadar kalau investasi yang dilakukan tak berhasil atau gagal, yang ditandai dengan saham yang underperformed secara konsisten, saatnya Smart People mengambil langkah cepat untuk menjualnya dan melakukan withdraw untuk menghindari kerugian yang lebih banyak jumlahnya.
Withdraw saham juga direkomendasikan untuk dilakukan saat Smart People membutuhkan uang untuk kebutuhan darurat. Saat tak ada lagi sumber dana yang bisa diharapkan, dana yang Smart People miliki di akun trading atau investasi saham bisa jadi harapan untuk memperoleh dana yang dibutuhkan.
Patut dipahami kalau keperluan darurat yang dimaksud adalah keperluan yang benar-benar tak bisa dipenuhi lagi dengan dana dalam bentuk kas yang saat ini Smart People pegang. Keperluan darurat tersebut bisa berupa pembayaran biaya kesehatan, biaya membeli atau memperbaiki rumah, hingga biaya untuk bertahan hidup karena kehilangan pekerjaan saat resesi ekonomi.
Turnover Dalam Saham Adalah
Pergantian dalam kepemilikan saham terdiri dari berbagai faktor yang mempengaruhi turnover. Likuiditas dalam sebuah saham dihitung dengan penggunaan matriks turnover ini. Adapun turnover saham adalah matriks yang penggunaannya untuk menghitung likuiditas.
Metode ini praktis tapi membutuhkan tingkat ketelitian yang tinggi. Hal yang terkait dari turnover di antaranya adalah:
Hasil perhitungan turnover dengan membagi jumlah saham yang diperjualbelikan sebuah perusahan dari periode tertentu dengan total jumlah saham pada periode yang sama.
Apa Pengaruh Turnover Saham?
Turnover saham dengan matriks ini secara umum berpengaruh bagi investor, trader dan perusahaan. Secara lengkap bisa cek berikut ini.
Investor akan mengamati mengamati pergerakan sesuai harga yang diinginkan. Semakin harga turun, investor akan semakin merugi karena aset tidak terjual dengan harga maksimal.
Bagi trader sendiri, saat membeli saham perusahaan mengharapkan harga jual tinggi guna memperoleh profit lebih baik lagi. Jika menghitung matriks likuiditas tinggi maka keuntungan dapat diperoleh lebih banyak lagi tapi bisa pula kerugian yang didapatkan juga tinggi.
Pengaruh untuk perusahaan adalah jika turnover rendah maka tidak ada peminat yang membeli saham tersebut. Tidak ada yang berminat dengan rilis saham bisa berarti harga yang terlalu tinggi.
Efeknya saham perusahaan tersebut di kemudian hari tidak memiliki pangsa pasar yang bagus saat menjual saham baru lagi. Untuk mengatasinya perusahaan dapat memperbaiki kinerja persuahaan sehingga dapat meningkatkan matriks likuiditas aset perusahaan.
Tidak ada standar tertentu untuk melihat baik buruknya sebuah matriks dalam perhitungan turnover saham. Namun, berbagai indikator atau faktor yang mempengaruhinya dapat melihat sejauh mana saham bisa bergerak naik atau turun dalam periode tertentu.
Rumus turnover saham adalah jumlah saham pada periode tertentu dibagi dengan jumlah total saham yang rilis pada periode tertentu juga. Hasilnya berupa matriks yang dapat dijadikan indikator seberapa tingkat likuiditas tapi tidak bisa jadi patokan baik buruknya perusahaan.
Apple Terus Berinovasi
Jobs akhirnya kembali memimpin Apple pada 1997. Di bawah tangan dinginnya, Apple sukses meluncurkan produk ikonik seperti iMac dan iBook yang mulai diperkenalkan pada 1998 dan 1999.
Kemudian, pada 2001, perusahaan juga mengumumkan tiga terobosan yang berperan penting pada posisinya sebagai salah satu perusahaan teknologi terbesar di dunia. Yakni peluncuran Mac OS X, dibukanya gerai resmi Apple yakni Apple Store, dan peluncuran iPod.
Lalu, di tahun 2007 Jobs pun mengubah nama Apple Computer Inc. menjadi Apple Inc. Inilah tahun di mana iPhone, salah satu produk paling diunggulan oleh Apple diluncurkan secara perdana. Konon, iPhone pertama laris manis sebanyak 270.000 unit dalam 30 jam saja!
Sayang, Jobs mengundurkan diri sebagai CEO pada 2011. Tongkat estafet kepemimpinan Apple pun kemudian digenggam oleh Tim Cook.
Namun, bukan berarti inovasi Apple pun berhenti. Malahan, di bawah komando Cook, Apple berhasil meluncurkan jam tangan canggih Apple Watch dan headset nirkabel Airpods. Bahkan, Apple juga merambah bisnis jasa pembayaran melalui Apple Pay.
Faktor Komposisi Pemegang Saham
Pemegang saham perusahaan bermacam-macam dengan jumlah porsi yang berbeda. Komposisi pemegang saham dapat mempengaruhi level turnover saham. Pemegang saham yang dimiliki investor ritel memiliki likuiditas lebih tinggi.
Dalam bisnis ritel, pergerakan terus berkembang pesat dan investornya rajin menjual dan membeli aset bursa saham dibanding investor institusi.
Faktor yang menjadi penyebab tinggi rendahnya turnover saham adalah sesuatu yang tidak dapat dijadikan standar hitungan. Baik buruknya tetap memiliki tingkatan lain yang tidak setiap kali sama karena memang prediksi tidak selalu tepat.
Bagaimana Cara Membeli Saham Apple di Indonesia?
Pertumbuhan nilainya yang kencang tentu membuat investor tergiur untuk mengoleksi saham Apple.
Sebagai gambaran, melansir data Finbox, nilai AAPL tumbuh 723,5% dalam 10 tahun terakhir per artikel ini ditulis. Artinya, jika 10 tahun lalu kamu berinvestasi sebesar US$1.000 dolar di saham Apple, maka kemungkinan besar dana investasimu sudah beranak pinak jadi US$7.235 atau sekitar Rp115,76 juta!
Dengan kinerja seperti demikian, Sobat Cuan mungkin tergugah memiliki aset satu ini. Namun, tak perlu khawatir, sebab kamu bisa memiliki saham Apple di aplikasi Pluang!
Di Pluang, kamu bisa berinvestasi saham Apple mulai dari 0,1 lembar saham saja. Selain itu, kamu hanya memerlukan tiga kali klik saja untuk mulai bertransaksi saham Apple. Hal itu tentunya bisa kamu lakukan jika telah melakukan verifikasi dasar alias proses KYC.
Baca Juga: Selain Saham Apple, Ini 10 Saham Terbesar Milik Warren Buffett!
Download Pluang di Sini!
Ajaib.co.id – Lot saham adalah sesuatu yang harus dipahami para pemula yang ingin mulai berinvestasi saham. Istilah lot saham akan sering muncul dan menjadi patokan sebelum melakukan investasi agar bisa mendapatkan keuntungan maksimal.
Investasi saham memang tengah populer belakangan sebagai salah satu investasi pilihan anak muda. Stigma investasi saham yang hanya bisa dilakukan orang tua perlahan memudar dengan banyaknya pilihan dan kemudahan dalam investasi saham.
Istilah-istilah teknis yang kerap membingungkan, seperti lot saham juga bisa dipelajari dengan mudah berkat banyaknya artikel yang bisa dibaca daring.
Redaksi Ajaib merangkum pengertian lot saham sebagai panduan bagi para pemula agar makin yakin dengan investasi yang kamu lakukan.
Lot saham adalah satuan resmi yang ditetapkan Bursa Efek Indonesia (BEI) dalam kegiatan jual atau beli saham. Satuan ini memiliki prinsip yang sama dengan istilah kilo untuk berat atau km/jam untuk kecepatan.
1 Lot = 100 lembar saham
Aturan transaksi saham sebuah perusahaan adalah minimal 1 lot. Berikut ilustrasi yang bisa jadi gambaran kamu untuk memahami istilah lot saham.
Misalnya harga saham Bank BCA (BBCA) hari ini adalah Rp28.000. Jika kamu ingin membeli saham BCA sebesar 1 lot, berapa uang yang harus kamu siapkan?
Rp28.000 x 1 lot x 100 lembar = Rp2.800.000
Ya, kamu harus menyiapkan minimum Rp2.800.000 untuk melakukan pembelian saham BBCA. Harga ini bisa berubah-ubah dengan berbagai faktor penyebab.
Namun, saham BBCA adalah salah satu saham blue chip, istilah untuk saham emiten unggulan yang dipandang tangguh menghadapi berbagai kondisi perekonomian dan situasi pasar.
Aturan mengenai lot saham ini adalah hasil perubahan sejak 6 Januari 2014. Sebelumnya 1 lot saham ditetapkan untuk 500 lembar saham. Perubahan ini dilakukan dengan tujuan agar makin banyak investor individual yang mau melakukan investasi saham di Indonesia.
Coba bayangkan jika aturan 1 lot saham adalah 500 lembar saham. Dana yang harus dikeluarkan untuk membeli 1 lot saham BBCA adalah Rp28.000 x 1 lot x 500 lembar = Rp14.000.000.
Angka itu tentunya jadi nominal yang relatif besar untuk investor pemula.
Faktor Kepercayaan Investor
Faktor yang kadang terjadi dalam turnover saham adalah karena investor begitu percaya terhadap salah satu perusahaan. Nilai turnover rendah bukan berarti tidak ada peminat dan perusahaan merugi.
Akan tetapi karena pemegang saham atau investor tidak ingin melepas aset kepemilikan saham ke yang lainnya. Investor yang demikian disebabkan oleh kepercayaan terhadap perusahaan yang besar.
Investor yakin bahwa melakukan investasi dalam meningkatkan jumlah permintaan saham perusahaan tersebut akan menguntungkan. Maka tidak menjual aset meskipun banyak yang menginginkannya.
Faktor Trader yang Aktif
Investor adalah penanam modal dalam sebuah perusahaan dan trader adalah orang yang aktif menjual dan membeli saham dalam bisnis trading. Jika banyak trader melakukan aktivitas penjualan dan pembelian dalam waktu tertentu, menjadi indikator penting perusahaan tersebut.
Trader yang aktif bermain saham dalam sebuah perusahaan menunjukkan perusahaan memang bagus dan memiliki aset yang layak untuk dibeli. Kemudian jika saatnya bagus dapat menjualnya kembali dengan keuntungan berlipat yang mempengaruhi turnover saham.