Pernah di atas angin sampai ingin resign dari PNS
Merasa Binomo “susah peluang menangnya”, Baron coba-coba belajar aplikasi lain. Akhirnya, sekitar pertengahan 2021 lalu, ia mengenal Quotex. Gara-garanya saat itu ada crazy rich yang aplikasi tersebut, yakni Doni Salmanan.
Ternyata, awal-awal main Quotex, Baron langsung menang besar. Ia ingat betul, dirinya sempat menang Rp150 juta.
“Uang hasil menang judi langsung saya belikan moge,” tegasnya.
Makin lama main, hasil fluktuatif ia dapatkan. Kadang kalah, kadang menang. Menurutnya, yang namanya judi pasti ada dua fase itu.
Namun, yang bikin Baron begitu di atas angin, pada suatu malam ia mendapat kemenangan Rp350 juta.
“Waktu itu saya langsung berpikir buat resign saja dari PNS. Ya mau gimana cuma kerja di rumah aja dapat duit berkali-kali lipat,” kata Baron.
“Tapi istri melarang. Katanya aku udah struggle banget buat bisa diangkat PNS,”
Taubat gara-gara ikut grup Facebook
Kisah lain datang dari Vian. Ia merupakan member lain grup “Rehabilitasi Korban Kecanduan Judi Online”. Baru sekitar dua minggu ia bergabung.
Sama seperti Baron, ia telah kehilangan segalanya akibat judi online, terutama slot. Tabungannya habis, rencana nikahnya juga harus diundur. Pokoknya, tak ada kata lain yang bisa mewakili perasaan Vian selain menyesal.
Tiap hari, Vian rutin membuat status di dalam grup yang isinya “hari tanpa judi”. Seperti “1 hari tanpa judi”, “2 hari tanpa judi”, dan seterusnya.
Meskipun sempat iseng “main kecil-kecilan” setelah uangnya tak bersisa, kini sudah hampir 20 hari Vian lalui tanpa main judi.
“Melihat pengalaman orang lain yang senasib hidupnya hancur gara-gara judi online bikin aku makin yakin buat berhenti,” jelasnya.
Laporan PPATK 2023 lalu mencatat, ada 3,2 juta warga Indonesia yang main judi online. Total perputaran uangnya sepanjang 2023 mencapai Rp327 triliun–setara biaya pembangunan IKN.
Penulis: Ahmad Effendi
Editor: Muchamad Aly Reza
BACA JUGA Cerita Guru Honorer Jogja Terlilit Pinjol, Rela Hidup dengan Gaji Kecil dan Tagihan Nggak Ngotak Demi Bikin Mimpi Ibunya Tetap Mekar
Ikuti artikel dan berita Mojok lainnya di Google News
Terakhir diperbarui pada 13 Mei 2024 oleh Ahmad Effendi
SuaraMadura.id – Mencoba mengundi peruntungan bermodalkan handphone dan uang minimal sepuluh ribu rupiah sedang marak terjadi membuat orang kecanduan. Tak mengenal batasan usia, gender dan strata sosial.
Judi online slot namanya. Meskipun kecanduan yang ditimbulkan dalam jangka panjang memiliki potensi terjadinya tindakan kriminal, tetap dilakoni sejumlah orang.
Beralasan mencari peruntungan oleh mereka yang jenuh maupun kehilangan pemasukan selama pandemi Covid-19, untuk mulai menggeluti judi online slot.
Baca juga: Cek Sertifikat Tanah Online Tanpa Ribet Ke Kantor BPN
Menurut pengakuan para penjudi. Judi online slot begitu simpel untuk dimainkan. Cukup menekan tombol spin di mesin yang terpampang di layar telepon.
Mesin judi online slot pada tampilan telepon genggam lalu akan berputar dan mengacak bermacam bentuk ikon atau gambar sehingga tidak diketahui secara pasti gambar apa yang muncul.
Ketika mesin berhenti berputar dan terdapat delapan gambar yang serupa serta membentuk pola tertentu, secara otomatis pemain judi slot online akan menang.
Dion (nama samaran) mengatakan uang di tabungannya ludes tak bersisa setelah hampir setahun lebih bermain judi online. “Uang tabungan habis, mobil saya jual,” katanya, melansir dari BBC News. Rabu (11/5).
Pria 30 tahun tersebut mengenal judi online sejak 2018 dari temannya. “Iseng, karena teman saya menang dapat motor satu. Tergiurlah. Saya lalu bertanya, main apa? Dikasih tahu situsnya, saya mendaftar,” ujarnya.
Baca juga: Pihak Ketiga Kelola Pantai Lombang, Karcis Masuk “Ongghe” 5 Ribu Rupiah
Tapi saat itu, ia mengaku tak terlalu ‘gila’ main judi. “Waktu itu belum sering mainnya, masih santai,” tukasnya.
Ketika pandemi Covid-19 melanda, judi online slot mendadak populer. Dion pun tertarik mencoba karena gampang dimengerti.
Uang hasil menang judi online togel sebesar Rp500.000, langsung dipertaruhkan untuk judi slot. Semalaman bermain, ia mendapat Rp7 juta.
“Rasanya senang dong, belum pernah menang sebesar itu,” paparnya seraya tertawa mengenang kemujurannya.
Kemenangan besar itulah yang membuat Dion ketagihan. Dalam sehari ia bisa main judi slot online sampai lima kali dengan menghabiskan uang hampir Rp500.000.
Baca juga: Diduga Aylawati Rindukan Pijetan ‘Ular Cobra Mematuk Mangsa’ Gatot
Tapi setelahnya, bukan menang yang datang. “Menangnya jarang dan nggak pernah sebesar menang pertama itu. Paling dapat Rp300.000, Rp200.000, kadang Rp1 juta. Tapi nggak pernah lewat dari Rp3 juta.”
Menurutnya apabila dipersentasekan 70% kalah, 30% menang. Akan tetapi, meski sudah kalah berkali-kali, Dion tak berhenti.
“Ibaratnya kalau kamu sudah habis Rp2 juta, kamu pasti nggak terima dan harus balikin duit itu dengan cara… gambling lagi, gambling lagi,” terangnya.
Demi membalas kekalahannya, pria lajang ini menggadaikan surat BPKB mobilnya agar mendapat pinjaman. Sebanyak 40% uang gadai itu dipakai untuk trading saham, sisanya judi slot.
“Waktu itu saya bayar utang dari gadai BPKB sudah susah, akhirnya saya putuskan jual mobil buat lunasin pinjaman.”
Baca juga: Menguak Bisnis Esek-esek Online di Sumenep
Meskipun berkali-kali bertaruh, dia tetap kalah. Uang tabungan dan pesangon yang didapat akibat di-PHK gara-gara pandemi Covid-19, ludes untuk berjudi.
Sejak itu, ia berhenti bermain judi online. Selain karena tak lagi punya uang, ia sadar judi hanya membuang-buang hasil jerih payahnya selama bertahun-tahun bekerja.
Dion mengaku sedikit beruntung karena tak terjerat pinjaman online atau berbuat nekat lainnya hanya untuk bermain judi online.
“Saya main judi, tapi saya nggak mau merepotkan orang lain, nggak mau utang ke orang lain. Mungkin prinsip itu yang menyelamatkan saya dari kecanduan judi online.” tutupnya.
Pengamat sosial dari Universitas Indonesia, Devie Rahmawati, mengatakan pandemi Covid-19 yang menghancurkan banyak perekonomian keluarga menjadi faktor utama mengapa banyak orang terjebak pada judi online.
Baca juga:Dikabarkan Lakukan Tindakan Kekerasan, Kades Pandeman Justru Hendak Menyelamatkan
Judi online, kata Devie, seakan memberikan ‘jalan alternatif’ kepada masyarakat yang ingin mendapatkan tambahan pendapatan.
Ketika aturan pemerintah terkait Covid diberlakukan banyak orang merasa terkurung di rumah dan akhirnya bosan.
Judi online yang dibalut seperti permainan gim biasa, menggoda orang-orang untuk mencoba karena bisa diakses kapan pun dan di mana pun.
“Manusia itu pada prinsipnya pemain gim. Menariknya judi online daya pikatnya lewat permainan. Ini yang kemudian mendorong orang tanpa disadari terperangkap dalam judi online. Ujungnya mereka sudah kecanduan.”
“Judi online menciptakan keseruan, membuat orang tertantang, termotivasi, dan penasaran.”
Baca juga: Amithya Hengkang, Ulasan Negatif De Baghraf Hotel Sumenep Berdatangan
Hal lain yakni, orang tak perlu keluar banyak uang untuk mencoba peruntungan judi online. Hanya dengan uang puluhan ribu rupiah memungkinkan mereka mendapat puluhan juta.
“Itu kan sangat menggoda sehingga secara psikologi tidak merasa menghabiskan yang besar untuk judi online. ”
Oleh karena itu, menurut Devie, tak ada seorang pun yang imun dari potensi jebakan judi online. Entah itu berasal dari kelompok ekonomi maupun pendidikan bawah atau tinggi.
Kementerian Komunikasi dan Informatika menyebut sejak 2018 hingga 10 Mei 2022 pihaknya telah memutus akses 499.645 konten perjudian di berbagai platform digital.
Tapi pemberantasan judi online di Indonesia berat lantaran situs atau aplikasi judi online terus bermunculan dengan nama yang berbeda, meski aksesnya telah diputus.
Di Indonesia sendiri aktivitas perjudian dilarang oleh pemerintah karena dianggap merugikan masyarakat dan melanggar norma agama.
Khusus judi online, Undang-Undang Informasi dan Transaksi Elektronik (ITE) menjerat para pelaku maupun orang yang mendistribusikan muatan perjudian dengan ancaman hukuman pidana penjara paling lama enam tahun dan/atau denda paling banyak Rp1 miliar.
Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) menjelaskan sejak 2018 hingga 10 Mei 2022 pihaknya telah memutus akses 499.645 konten perjudian di pelbagai platform digital.
Kendati jumlah situs atau aplikasi perjudian online yang beredar secara daring berpotensi lebih banyak dari hasil patroli siber, kata Juru bicara Kominfo, Dedy Permadi.
Pemberantasan judi online di Indonesia, sambungnya, cukup berat lantaran situs atau aplikasi judi online terus bermunculan dengan nama yang berbeda, meski aksesnya telah diputus.
Terjadi kesalahan. Tunggu sebentar dan coba lagi.
Sebuah grup Facebook bernama “Rehabilitasi Korban Kecanduan Judi Online” mencuri perhatian saya. Bagaimana tidak, grup 13 ribu anggota ini berisi banyak curhatan mengenai ikhtiar orang-orang yang kecanduan judi online buat berhenti.
Ada yang sudah berhenti total, ada yang masih struggle dengan perasaan kecanduannya, tapi tak sedikit yang mengaku menyerah. Sempat berhenti, mereka kembali main judi online lagi.
Baron, salah satu member grup yang Mojok hubungi, mengaku baru sejak April 2024 lalu gabung ke grup tersebut. Ia merupakan pecandu judi online yang sudah kehilangan segalanya, termasuk tabungannya bertahun-tahun, sampai teman-teman terdekat. Untungnya, sang istri masih memberi dukungan moral kepadanya buat sembuh.
“Saya mulai main judi online sejak musim Covid lalu, Mas. Gara-gara influencer Indrakenz promosi Binomo setiap hari,” kata Baron, bercerita kepada Mojok soal awal perkenalannya dengan judi online, Sabtu (11/5/2024) siang.
“Lucunya, sebulan awal main saya kalah 10 jutaan waktu itu. Tapi malah kepacu buat main terus, biar balikin modal awal,” sambungnya.
Utang di mana-mana gara-gara judi online
Sayangnya, bulan madu Baron tak bertahan lama. Duit Rp350 juta hasil kemenangannya lama-lama menipis. Bahkan, saldo yang belum ia pakai itu akhirnya habis juga.
Tak cuma itu, bulan-bulan berikutnya main judi online justru kekalahan yang ia dapat. “Sehari depo 5 juta, pernah 10 juta. All in, dan habis hari itu juga,” sesalnya.
Motor gede hasil menang judi, akhirnya ia jual. Bahkan ia pernah nyaris bertengkar hebat dengan sang istri gara-gara ingin menggadaikan perhiasan buat depo judi online.
“Pokoknya aku sudah sangat gila. Kalau malam nggak bisa tidur, kepikiran terus besok mau depo berapa. Begitu aja terus,” kata dia.
Kalau ditotal, Baron menaksir nominal kekalahannya mencapai Rp400 juta. Itu belum termasuk utang yang menggunung. Tabungannya juga terkuras habis. Barang berharga tak tersisa lagi.
Setelah kehilangan segalanya, Baron memutuskan stop main judi online. Ia, sampai hari ini masih harus rutin pergi ke psikiater karena kondisi mentalnya masih kacau.